Popular Posts
Blogger news
Blogroll
About
Serat Kaping Pitu Bahwa di zaman bingung orang kemana mana
teman yang paling dekat adalah Ponsel, bahkan kadang Ketika kita dirumah jarang
mengobrol dengan istri dia duduk duduk sama sama pegang “ponsel”, kadang anak
lupa mengajari budi pekerti, yang ada kemana mana tidak bisa lepas dengan
ponsel, ponsel adalah sarana utama di zaman bingung.
Serat Kaping Enem Bahwa di Zaman Bingung kita sulit membedakan itu orang jujur dan “lacut”, sulit membedakan orang suka “remi” dengan pa kyai yang sama sama Sukanya “demeni “, Banyak Kyai yang “ Nyenengi santriwatine” ,sulit membedakan antara perapok dan pejabat koruptor yang sama sama merampok uang rakyat. Inilah zaman bingung.
Serat Kaping gangsal Bahwa di zaman bingung banyak yang mengaku
kyai atau keturunan nabi, dan merasa paling tahu tentang agama, bahkan biasa jualan
Surga dan Neraka layaknya panitia yang mempunyai
tiket masuk surga atau neraka, kebingungan mereka itu seberarnya selain membuat
malu dirinya sendiri juga membuat malu agamanya.
Serat Kaping Sekawan Bahwa “kebencian itu tanpa ditanampun mampu
tumbuh subur dalam setiap hati manusia”, artinya zaman bingung kadang kita dengan sesama manusia, belum pernah ketemu
belum pernah kenal tapi kita sangat
membencinya, kita hanya melihat manusia dari informasi face to face dan opini social media yang belum
tentu informasinya benar, yang benar itu mengukur kebencian kepada seseorang
itu dari budi pekertinya baik atau buruk
Serat Kaping Kaleh
Bahwa
zaman bingun ditandai dengan banyaknya orang percaya suatu kabar atau berita
langsung membully tidak tahu kronologi yang sebenarnya yang salah dan yang
benar.
Bahwa jaman bingung muncul ketika orang karena banyaknya informasi bingung membedakan antara yang benar dan salah, bahkan orang " Positif " dijauhi dan, orang "Negatif " didekati, zaman bingung akan muncul ketika 100 tahun lahir tahun kembar.
SJW. Tertulis
sangat lama, kaserat kurang lebih 11 tahun kanti lakon “ Turu Neng Ngisor
Longan “ poso, lakon melek banyak
menyendiri dan merenung untuk mencari hal hal yang bermanfaat buat peradaban
manusia yang bisa jadi. Atau yang akan terjadi di masa mendatang, manuskrip ini
telah melewati dan “ Tutup Sublup “ zaman Jongko joyoboyo, sampai dengan R.Ng.Ronggowarsito, kaserat oleh KRA.
Md.adinagoro ksatrio manunggal jati ingkang manggen wonten tlatah tengah tengahipun
Gunung lawu dengan Gunung Wilis.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQlrn5TgCvtunAyZjBqOuzBzwCWC4A-BJON_u2kwyOM-lOsEpgCG09c0lSVAO_4yG3DKldPUwap3mI_hWN1b2KeVIUgrOToQV4omhjA2sSpnzoTGlGLsq0boKVot2XQIyv4NP8c6j6ucfDZsnpSp6iS4vV2tf1zQcxkTDjZgrFZ_hWswPvtTjn52hI/w400-h181/mnsk%20pmk.png)
Dalam hidup ini,penulis tidak mencari musuh namun dalam hidup,dalem ingin mencari saudara sebanyak-banyaknya, karena pada dasarnya kita hidup istilahnya " urip kuwi Urup" untuk mempunyai nilai manfaat buat orang lain, jikapun gagal mungkin Tuhan mempunyai rencana lain yang lebih indah, sejati dalam hidup adalah membersihkan pikiran dan hati kita berfikir negatif kepada orang lain, padahal mungkin dia sangat sayang dengan kita, hanya caranya berbeda dalam menyayangi. selalu berpikiran positif karena pada dasarnya manusia seperti "wayang" Tuhan yang menjadi aktor dalang manusia dalam hidup.
sangkan sayekti
Tanah Jawa (Jawa
Dwipa) melahirkan orang orang hebat mempunyai “linuwih” yang mampu meramal masa
depan, berbagai cara mereka lakukan dengan berpuasa, mengurangi tidur,
pantangan makan, agar sugestinya peka
terhadap jiwa ruh dan raganya, sehingga
kata katanya akan menghasilkan “ Sabdo Pandito Ratu “ atau istilahnya apa yang
dikatakan akan terlaksana, Sri Aji Joyoboyo dengan Kitab Jongko Joyoboyo
meramalkan bakal dating jaman rame yang ditandai zaman menggunakan besi, selang
beberapa ratus tahun muncul R.ng Ronggowarsito dengan serat kalatido dengan ramalan
Zaman Edan, setelah lewat zaman edan selang 400 tahun lahir Md adinagoro dengan
SJW dengan ramalan bakal dating zaman bingung.Md.adinagoro 1999